Wahai saudaraku, banyak diantara kita dalam pergaulan sehari hari sering mengeluarkan kata candaan yang ternyata bisa berakibat tidak baik. Jadilah insan yang terampil menjaga lisan kita.
Setiap ucapan yang keluar dari mulut kita pasti akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Swt.
Berikut ini keterangan yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh ra. bahwasanya salah seorang sahabat pernah berkata kepada Rosululloh Saw.,
“Wahai Rosululloh, sesungguhnya wanita itu rajin sholat, rajin sedekah, rajin puasa. Namun dia suka menyakiti tetangga dengan lisannya.” Lantas Rosululloh Saw. bersabda, “Dia di neraka.
” Kemudian sahabat bertanya lagi, “Ada wanita yang dikenal jarang berpuasa sunah, jarang sholat sunah, dan dia hanya bersedekah dengan potongan keju. Namun dia tidak pernah menyakiti tetangganya.” Rosululloh Saw. bersabda, “Dia ahli surga.” (HR. Ahmad)
Setiap ucapan yang keluar dari mulut kita pasti akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Swt.
Berikut ini keterangan yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh ra. bahwasanya salah seorang sahabat pernah berkata kepada Rosululloh Saw.,
“Wahai Rosululloh, sesungguhnya wanita itu rajin sholat, rajin sedekah, rajin puasa. Namun dia suka menyakiti tetangga dengan lisannya.” Lantas Rosululloh Saw. bersabda, “Dia di neraka.
” Kemudian sahabat bertanya lagi, “Ada wanita yang dikenal jarang berpuasa sunah, jarang sholat sunah, dan dia hanya bersedekah dengan potongan keju. Namun dia tidak pernah menyakiti tetangganya.” Rosululloh Saw. bersabda, “Dia ahli surga.” (HR. Ahmad)
Maasyaa Alloh! begitu dahsyatnya akibat yang dialami karena lisan kita ini.
Ucapan yang terlontar dari lisan kita bagaiman anak panah yang melesat dari busurnya, sekali ia melesat maka tidak akan bisa ditarik lagi. Kemudian, jika dia sudah tertancap pada sasaran, maka jikapun dia dicabut kembali maka bekasnya akan tetap ada. Sekalipun bekas itu ditambal sedemikian rupa, maka tetap ia tidak utuh lagi seperti sedia kala.
Ucapan yang terlontar dari lisan kita bagaiman anak panah yang melesat dari busurnya, sekali ia melesat maka tidak akan bisa ditarik lagi. Kemudian, jika dia sudah tertancap pada sasaran, maka jikapun dia dicabut kembali maka bekasnya akan tetap ada. Sekalipun bekas itu ditambal sedemikian rupa, maka tetap ia tidak utuh lagi seperti sedia kala.
Begitulah gambaran dari ucapan kita. Hinaan, cacian, makian, ledekan yang terlanjur terlontar dari lisan kita dan mengakibatkan orang lain sakit hati, itu tidak bisa ditarik lagi.
Maka, marilah kita berlatih memelihara lisan kita. Rosululloh Saw. bersabda :
“Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma‘ruf dan nahi munkar serta berzikir kepada Alloh ‘Azza wa Jalla.” (HR. Tirmidzi)
Semoga kita termasuk hamba Allah yang pandai menjaga lisan, sehingga selamat di dunia dan akhirat, Aamiin yaa Robbal’aalamiin.
Maka, marilah kita berlatih memelihara lisan kita. Rosululloh Saw. bersabda :
“Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma‘ruf dan nahi munkar serta berzikir kepada Alloh ‘Azza wa Jalla.” (HR. Tirmidzi)
Semoga kita termasuk hamba Allah yang pandai menjaga lisan, sehingga selamat di dunia dan akhirat, Aamiin yaa Robbal’aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar